Ruang
Lingkup Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang telah berkembang sejak abad 17 dan 18
serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Seperti ilmu-ilmu lainnya, pada
awalnya psikologi merupakan bagian dari kajian ilmu filsafat namun sering perkembangannya
psikologi dapat berdiri sebagai ilmu tersendiri.
Psikologi sebagai ilmu yang mengkaji
jiwa ternyata mendapatkan banyak kesulitan karena objek penyelidikannya adalah
sesuatu yang abstrak, yang tidak dapat diselidiki secara langsung, meskipun
demikian penyelidikannya dapat dilihat dari keaktifan-keaktifannya yang
terlihat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan.
Ditinjau dari segi objeknya, psikologi
dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari manusia
Psikologi yang menyelidiki dan
mempelajari hewan
Dan ditinjau dari segi sifatnya
psikologi terbagi menjadi dua yaitu, Psikologi umum dan psikologi khusus
Psikologi khusus terbagi menjadi
bermacam-macam bidang yaitu:
Psikologi Perkembangan
Menurut Siti Partini psikologi
perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari perubahan pada
individu, baik perubahan fungsi fisik, mental dan sosial yang terjadi sepanjang
rentang kahidupan, semenjak konsepsi hingga akhir hayat.[1]
Jadi, Psikologi perkembangan merupakan psikologi yang membicarakan perkembangan
psikis manusia dari masa bayi hingga masa tua, yang mencakup, masa anak, masa
puber, masa dewasa dan masa tua.
Adapun aspek perkembangannya meliputi
empat aspek yaitu perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial termasuk
moral[2]
Psikologi sosial
Psikologi sosial adalah telaah tentang
cara kita berpikir, merasa dan bertindak dalam lingkungan sosial dan pengaruh
lingkungan sosial terhadap pikiran, perasaan dan tindakan kita.[3]
Fokus psikologi sosial ialah telaah tentang pengaruh sosial.[4]
Jadi, Psikologi sosial merupakan
psikologi khusus yang membicarakan tentang tingkah laku dan aktivitas-aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial dan pengaruh sosial teradapa
manusia.
Psikologi pendidikan, menurut
Witherington, psikologi pendidikan adalah suatu kajian sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.[5]
Psikologi pendidikan merupakan cabang
psikologi yang menuraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik
perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar
dan sebagainya.
Secara garis besar, para ahli membatasi
pokok-pokok kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam yaitu
· Pokok bahasan mengenai “belajar”, meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan
ciri khas prilaku belajar.
·
Pokok bahasan mengenai proses, baik
tahapan dan pristiwa dalam kegiatan belajar.
·
Pokok bahasan mengenai situasi, baik suasana
dan lingkungan, fisik dan non fisik.[6]
Psikologi kepribadian, yaitu cabang
psikologi yang membahas tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe
kepribadian manusia.[7]
Psikologi kepribadian mengambil dan menyatukan apa-apa yang dipelajari oleh psikologi
umum dan psikologi perkembangan. Dalam psikologi kepribadian dipelajari
bagaimana kaitan antara ingatan atau pengamatan dengan pengembangan, bagaimana
kaitan antara pengamatan dengan penyesuaian diri pada individu dan seterusnya.[8]
Psikologi Abnormal adalah salah satu
cabang psikologi yang
berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang
yang mengalaminya. Psikologi
abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal
dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).[9]
Psikologi Industri, psikologi ini pada
zaman dahulu memfokuskan diri mereka dengan permasalahan rasa lelah, bosan dan
faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi-kondisi kerja yang dapat
menghalangi kinerja yang efisien. Hingga kini psikologi industri kian
berkembang dan diperluas hingga mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian,
emosi, pelatihan, keefektifan, kepemimpinan, kebutuhan, kekuatan motivasional,
kepuasaan kerja, proses pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap,
teknik seleksi karyawan, rancangan kerja dan stres pekerjaan.[10]
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, cet ke-3, 2003.
Atkinson, Rita L. dkk, Pengantar Psikologi, Jakarta, Erlangga, t. th
Dalyono, Muhammad, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997.
Henry
Carl Witherington, Educational Psychology. ditrj oleh Buchari, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1999.
Hidayati, Wiji dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta,
Teras, 2008.
Koswara, E, Teori-Teori Kepribadian, Bandung, Eresco, 1991.
Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta, Erlangga,
2005.
Robbins,
Stephen P. dan Timothy A. Judge, Organization Behavior, ditrj oleh Diana
Angelic, dkk, Prilaku Organisasi, Jakarta, Selemba Empat, edisi-12, 2008.
Suardiman, Siti Partini, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, UN Yogyakarta, 2006.
[1]
Siti Partini Suardiman, Psikologi
Perkembangan, (Yogyakarta: UN Yogyakarta, 2006), h. 1
[2]
Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi
Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2008), h. 9
[3]
Rita L. Atkinson dkk, Pengantar Psikologi,
(Jakarta: Erlangga, tt), h. 351
[4]
Ibid.,
[5] Whiterington, Psikologi
Pendidikan, trj oleh Buchari, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 12
[6]
Muhammad Dalyono, Psikologi Pendidikan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 12
[7]
Abu Ahmadi, Psikologi Umum Cet ke-3
(Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 8
[8]
E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian,
(Bandung: Eresco, 1991), h. 4
[9]
Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, (Jakarta:Erlangga, 2005), hal. 4-10
[10]
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Prilaku
Organisasi 1, edisi 12, (Jakarta: Selemba Empat, 2008), h. 14.
0 comments:
Post a Comment