Kirim Pertanyaan Anda Ke alamat Email ini: konsultasiantasari@gmail.com

Thursday, October 9, 2014



Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi adalah ilmu  yang telah berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Seperti ilmu-ilmu lainnya, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari kajian ilmu filsafat namun sering perkembangannya psikologi dapat berdiri sebagai ilmu tersendiri.
Psikologi sebagai ilmu yang mengkaji jiwa ternyata mendapatkan banyak kesulitan karena objek penyelidikannya adalah sesuatu yang abstrak, yang tidak dapat diselidiki secara langsung, meskipun demikian penyelidikannya dapat dilihat dari keaktifan-keaktifannya yang terlihat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan.
Ditinjau dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan
Dan ditinjau dari segi sifatnya psikologi terbagi menjadi dua yaitu, Psikologi umum dan psikologi khusus
Psikologi khusus terbagi menjadi bermacam-macam bidang yaitu:
Psikologi Perkembangan
Menurut Siti Partini psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari perubahan pada individu, baik perubahan fungsi fisik, mental dan sosial yang terjadi sepanjang rentang kahidupan, semenjak konsepsi hingga akhir hayat.[1]
Jadi, Psikologi perkembangan merupakan  psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi hingga masa tua, yang mencakup, masa anak, masa puber, masa dewasa dan masa tua.
Adapun aspek perkembangannya meliputi empat aspek yaitu perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial termasuk moral[2]
Psikologi sosial
Psikologi sosial adalah telaah tentang cara kita berpikir, merasa dan bertindak dalam lingkungan sosial dan pengaruh lingkungan sosial terhadap pikiran, perasaan dan tindakan kita.[3] Fokus psikologi sosial ialah telaah tentang pengaruh sosial.[4]
Jadi, Psikologi sosial merupakan psikologi khusus yang membicarakan tentang tingkah laku dan aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial dan pengaruh sosial teradapa manusia.
Psikologi pendidikan, menurut Witherington, psikologi pendidikan adalah suatu kajian sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.[5]
Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi yang menuraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.
Secara garis besar, para ahli membatasi pokok-pokok kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam yaitu
·     Pokok bahasan mengenai “belajar”,  meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas prilaku  belajar.
·         Pokok bahasan mengenai proses, baik tahapan dan pristiwa dalam kegiatan belajar.
·         Pokok bahasan mengenai situasi, baik suasana dan lingkungan, fisik dan non fisik.[6]
Psikologi kepribadian, yaitu cabang psikologi yang membahas tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe kepribadian manusia.[7] Psikologi kepribadian mengambil dan menyatukan apa-apa yang dipelajari oleh psikologi umum dan psikologi perkembangan. Dalam psikologi kepribadian dipelajari bagaimana kaitan antara ingatan atau pengamatan dengan pengembangan, bagaimana kaitan antara pengamatan dengan penyesuaian diri pada individu dan seterusnya.[8]
Psikologi Abnormal adalah salah satu cabang psikologi  yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang-orang yang mengalaminya.  Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi terhadap gangguan mental (atau psikologis).[9]
Psikologi Industri, psikologi ini pada zaman dahulu memfokuskan diri mereka dengan permasalahan rasa lelah, bosan dan faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi-kondisi kerja yang dapat menghalangi kinerja yang efisien. Hingga kini psikologi industri kian berkembang dan diperluas hingga mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keefektifan, kepemimpinan, kebutuhan, kekuatan motivasional, kepuasaan kerja, proses pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan kerja dan stres pekerjaan.[10]

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta, cet ke-3, 2003.
Atkinson, Rita L. dkk, Pengantar Psikologi, Jakarta, Erlangga, t. th
Dalyono, Muhammad, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997.
Henry Carl Witherington, Educational Psychology. ditrj oleh Buchari, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1999.
Hidayati, Wiji dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, Teras, 2008.
Koswara, E, Teori-Teori Kepribadian, Bandung, Eresco, 1991.
Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta, Erlangga, 2005.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge, Organization Behavior, ditrj oleh Diana Angelic, dkk, Prilaku Organisasi,  Jakarta, Selemba Empat, edisi-12, 2008.
Suardiman, Siti Partini, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta, UN Yogyakarta, 2006.



[1] Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: UN Yogyakarta, 2006), h. 1
[2] Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Teras, 2008), h. 9
[3] Rita L. Atkinson dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, tt), h. 351
[4] Ibid.,
[5] Whiterington, Psikologi Pendidikan, trj oleh Buchari, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 12
[6] Muhammad Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 12
[7] Abu Ahmadi, Psikologi Umum Cet ke-3 (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 8
[8] E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: Eresco, 1991), h. 4
[9] Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, (Jakarta:Erlangga, 2005), hal. 4-10
[10] Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Prilaku Organisasi 1, edisi 12, (Jakarta: Selemba Empat, 2008), h. 14.
Categories:

0 comments:

Post a Comment