Kirim Pertanyaan Anda Ke alamat Email ini: konsultasiantasari@gmail.com

Friday, January 3, 2014



Assalamu’alaikum wr. wb.
Saya mau bertanya apakah yang dinamakan Arba Mutamir itu benar-benar ada?, sebab saya tidak pernah mendengar/membaca satupun hadis atau surah dari al-quran yang menyebutkan tentang hal ini?
Imam, Kota Banjarmasin.

Wa’alaikummussalam wr. wb
Arba Mustamir adalah istilah yang dinisbahkan kepada hari Rabu terakhir dari bulan Safar, yang dalam sejarah disebutkan mulal sakitnya Rasulullah Saw. dan berterusan sampai hari wafatnya (Tgl 12 Rabi’ul Awal/bulan berikutnya sesudah bulan Safar).

Hari Rabu terakhir dalam bulan safar selalu ada dan datang setiap tahunnya selama dunia dan bulan Hijriah ini ada, akan tetapi apabila dikaitkan dengan kejadian bahwa Allah menurunkan bala pada hari itu, ini yang menjadi perdebatan.

Pertama: Ada hadits Nabi yang menyatakan bahwa Tidak ada istilah bulan safar yang membawa “sial”. Imam Abu Dawud meriwayatkan bahwa ketika Malik bin Anas ditanya tentang “La Safara” (tìdak ada safar) beliau berkata; sesungguhnya orang-orang Jahiliyah kadang-kadang membolehkan berperang atau lainnya pada bulan safar untuk suatu tahun dan melarangnya untuk melakukan sesuatu pada tahun yang lain, sehingga Nabi bersabda tidak ada larangan khusus untuk bulan safar itu.

Kedua, Ulama al-Shaleh; seperti al-Syeikh al-Buni rahimahullah dalam kitab ‘aI-Firdaus mengatakan bahwa: Allah menurunkan bala di antara langit dan bumi pada hari Rabu terakhir bulan Safar maka kata beliau; “siapa yang menginginkan keselamatan hendaklah shalat enam raka’at dengan membaca ayat kursi pada raka’at pertama dan surah al-Ikhlas pada raka’at kedua,. Kemudian membaca shalawat kepada Nabi Saw. dan berdo’a yang inti do’anya minta perlindungan kepada Allah daripada bala bencana dan dibukakan jalan kemudahan dan segala kesulitan yang dihadapi sepanjang tahun.

Dalam kitab “aI-Ba’its Ii al-Surur dan Kanz aI-Najah wa al-Surur fi aI-Ad’iyah al-Lati Tasyrah al-Shudur” oleh al-Syeikh ‘Abdul Hamid bin Al-Syeikh Muhammad Ali, sebagian ulama al-Salihun menganjurkan agar pada hari Rabu terakhir bulan Safar itu membaca Surah Yasin dan ketika sampai kalimat

  سلام قولا من رب الرحيم

diulangi sebanyak 313 kali dan setelah selesai membaca surah Yasin berdo’a agar dilepaskan dari bala-bala yang kemungkinan terjadi.

Jadi menurut hemat kami, apa yang menjadi kekhawatiran terhadap hari Rabu terakhir bulan safar tersebut harus dipahami dan disikapi dengan bijaksana, yaitu dalam konteks kewaspadaan semata, bukan dalam arti meyakini sepenuh hati akan terjadinya sesuatu yang besar pada hari itu, karena hari itu bisa saja terjadi kapan-kapan saja termasuk pada hari Rabu terakhir Safar. Dan dalam riwayat tidak dijelaskan tentang hal itu.

Akan tetapi, apa yang menjadi tradisi ulama al-Saleh itu baik untuk ditiru dan diamalkan, karena apa yang dibaca daripada surah Yasin itu juga dianjurkan dalam setiap keadaan; baik senang maupun susah, lapang maupun sempit atau untuk sesuatu keinginan, dan berdoa untuk dilindungi dari berbagai musibah juga dianjurkan oleh Allah dan Rasulullah Saw.
Wailahu A’Iam bi ai-Shawab

Banjarmasin, 2 Januari 2014
Konsultasi Hidup dan Kehidupan, bersama:
Akhmad Sagir (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi lAIN Antasari Banjarmasin)
Categories:

2 comments:

  1. Bukankah kita harus berpegang teguh kepada Al-quran dan hadist2 yang shohih????
    karena keyakinan ttg arba mustamir sungguh bertentangan dengan hadist yg ustadz sebutkan diatas. hati2 dalam mengeluarkan fatwa ya syaikh,hati2 dengan hari pembalasan dari Allah Tabaraka Rahman.

    ReplyDelete
  2. Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan dalam bulan syafar"
    (HR.Al Bukhari 5437,Muslim 2220,Abu Daud 3911, Ahmad(II/327))
    Hadits ini telah disepakati ke shahihannya

    ReplyDelete